Medan,TransNusantara.co.id-Polemik yang terjadi antara Kepala Sekolah SD Negeri 066654 dengan Korcam Medan Helvetia Dra.Lusiana Rahmadani sempat mengambil perhatian publik dan pemerhati pendidikan di Medan tampaknya belum berakhir.
Perseteruan ini secara tidak langsung sangat berdampak kepada proses belajar mengajar antara anak didik dan gurunya meskipun situasi sekarang sedang dilanda pandemi covid-19 dan proses belajar itu dilakukan secara daring.
Kepada media Kepala sekolah Kartini Tambunan menceritakan awal dari permasalahn ini yang mana menurutnya, sampai sekarang dia tidak tahu kesalahannya dimana sehingga korcam ibu Lusiana Rahmadani seperti ingin mengucilkan dan membunuh karakter saya. Ibu Korcam mengatakan saya yang membuat kericuhan di Medan Helvetia kericuhan yang mana? aku merasa tidak ada kesalahanku, dia bilang ada saksinya marga Sihite, akupun bingung karena aku gk kenal yang namanya Sihite itu, saat itu, dengan memakai hp bu korcam, akupun menanyakan sama pak Iqnatius Sihite apa alasan pak sihite meengatakan aku sebagai biang kekisruhan di Medan Helvetia namun, ia berkilah dapat informasi itu dari orang lain, inikan tidak benar, kekisruhan apa dan yang bagaimana ? ,tanya bu Kartini.
Dan sekarang , sambung Kartini, mereka membuat grup baru disamping grub WA kepala sekolah yang sudah ada selama ini dengan nama “sekolah cantik” yang kalau tidak salah beranggotakan 20 orang dan akupun tidak dimasukkan ke grup itu menjadi pesertanya dan pernah aku tanyakan kenapa aku tidak diikutkan, bu Korcam menjawab karena sekolah yang kupimpin sudah cantik jadi gak perlu lagi dimasukkan katanya, inikan seolah-olah mau menjauhkan aku dari para kepala sekolah. ” Ujarnya
Dan baru-baru ini, lanjut Kartini, ada rapat tapi aku tak tau, taunya akupun setelah salah seorang peserta di grup itu kecoplosan bicara padaku, kalau akan ada rapat terkait dana BOS, sekarang ini aku difitnah pembuat kekisruhan, jelas aku gak terima tuduhan itu.
Saat media menanyakan apakah ibu Kartini akan menempuh jalur hukum, ia mengatakan bisa jadi.
“Aku tak mau diginikan, mungkin aku akan menempuh jalur hukum, namaku harus dibersihkan, jika tidak bisa jadi kutempuh jalur hukum, sudah dua tahun aku seperti ini dibuat, ucapnya.
Sementara itu, Korcam yang dihubungi melalui pesan WhatsAppnya guna mengklarifikasi tidak membalas meskipun ada contreng 2 menandakan pesan sudah sampai.
Sementara itu, Sihite yang disebut ibu korcam ibu Lusiana Rahmadani saat dihubungi dari selular mengatakan kalau dia ada memberikan statemen itu, tapi informasinya dari orang lain juga.
” Ia benar, tapi informasi itu dari orang lain kudapat,”ucapnya.(Jefri Sinaga)