Belawan TranNusantara.co.id–Masyarakat Nelayan Pinggiran merasa resah, pasalnya akibat kehadiran Pukat Trwal membuat kehidupan mereka mencekik leher, sebanyak ratusan Nelayan Pinggiran dikawasan young panah hijau kecewa dan mengharapkan kepada Pemerintahan Bapak Jokowidodo menindaknya .
Hal ini diucapkan keluarga Syamsul Bahri (54) dan Isterinya warga young panah Hijau kelurahan Panah hijau .mengatakan dengan kehadiran pukat Trwal banyak wargaMasyarakat Nelayan Pinggiran yang mencapai ratusan keluarga mencekik leher.
Akibat kehadiran pukat Trwal dan mini biota laut dirusaknya , sehingga sebagai Nelayan pinggiran susah untuk mendapat ikan buat kebutuhan keluarga , Begitu juga yang dikatakan Udin warga masyarakat Kampung Kurnia juga merasakan seperti itu dan mengharapkan kepada Pemerintahan Bapak joko Widodo melakukan penindakan.
Sementara PPSB {Kepala Perikanan Samudra Belawan Bapak Henry Batubara yang dikonfirmasi selasa [20/10} Oleh Tim POIIN { Pewarta Online Indenpenden Indonesia melalui Via Hanpond mengatakan pukat Trwal dilarang dan jika ada Nelayan mendapat Pukat Trwal laporkan Ke Polairdasu dan bakamla
Selain itu Ketua KNTI { Kelompok Nelayan Tradisional Indonesia Kota Medan Isa Al Basir yang dikonfirmasi Tim POIIN Senin { 19/10} di café Marin di kawaan Uni Kampung Keluarahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan mengatakan copot Kapolairdasu beserta Kasi Gakkum.
Begitu juga kelompok Nelayan pinggiran yang mengatakan selain pukat Trwal Nelayan susah mendapat BBM ,akibatnya para Nelayan tidak melaut dikarnakan sulit mendapat Solar ke APMS { Asosiasi Penyalur Minyak Solar}
Kepala PPSB Gabion Belawan Henry Batu bara yang mengatakan PPSB tidak lagi melayani BBM Solar kepada Nelayan , karna pemerintah pusat telah menyerahkan kepada pemerintah Daerah memberikan mandat penyaluran BBM Nelayan melalui Rekom Kelurahan , Rabu (20/10/2020) via pesan whats app.
Dengan susahnya mendapat Rekom terpaksa membeli diluar APMS, ujarnya.(tim)