Ada Proyek Irigasi di Desa Telaga Tujuh Kab. Deli Serdang Tanpa Plank Proyek, Kog Bisa?

Telaga Tujuh, TransNusantara.co.id-Proyek pengerjaan pemerintah yang dananya bersumber dari APBN atau APBD seyogianya harus mematuhi peraturan-peraturan atau ketentuan sebagaimana yang sudah ditetapkan, dalam hal ini sangat dibutuhkan keterbukaan kepada masyarakat sesuai dengan UU keterbukaan publik agar masyarakat mengetahui apa-apa saja yang dikerjakan kapan waktu pengerjaan dan anggaran biaya  dalam pengerjaan proyek tersebut.

Namun,  ada juga proyek pengerjaan yang melanggar ketentuan ataupun peraturan seperti yang sudah ditetapkan pemerintah, seperti yang ditemukan  transnusantara.co.id, Selasa (10/11/2020) di Desa Telaga Tujuh Kecamatan Labuhan Deli, Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara dimana, proyek yang dikerjakan sepertinya melanggar peraturan tersebut.

Dimana, pada pengerjaan proyek pengairan /drainase ditempat tidak ada menyematkan plank proyek sehingga terkesan seperti proyek siluman, tentunya hal ini sangat disayangkan dan menimbulkan tanda tanya dikalangan masyarakat umum.

Sehingga, dengan tidak adanya plank proyek dipasang pada pengerjaan tersebut patut diduga ada unsur kesengajaan untuk mengaburkan pengerjaan , ini ada apa? apakah ada sesuatu yang di sembunyikan? apakah ini yang dinamakan mafia proyek? dan banyak lagi pertanyaan-pertanyaan yang mengganjal pikirn.

Sementara itu, Kepala Desa Telaga Tujuh Sunarto yang ditemui awak media mencoba menghubungi pengawas lapangan proyekntersebut lewat sambungan sellular dan menanyakan perihal proyek tersebut namun belum berhasil.

” Sebentar bang sudah saya hubungi tapi tidak ngangkat” ucapnya.

Atas jawaban pak Kades tentunya menimbulkan keganjilan dan terkesan kades tidak transparan seolah-olah menutupi kegiatan proyek siluman tersebut, dan kuat dugaan ada sesuatu yang disembunyikan, apakah pak Kades ada bekerja sama terhadap pemborong proyek tersebut?

Tidak puas hanya dengan informasi yang di dapat awak mediapun mencoba mengkonfirmasi Pejabat Pembuat Komitmen (PPK ) pak Jen dan menanyakan perihal proyek tersebut.

“Plang nya belum dihantar mungkin besok karena lupa” ucap nya, sembari terdengar suara seperti suara pak Jen mengatakan kepada seseirang yang diduga mandor proyek tersebut ” udah kasih aja orang itu uang rokok,” tentunya sebagai awak media hal ini terkesan mengucilkan dan seolah-olah memperolok-olok jurnalis.

Anehnya, Pak S salah seorang pekerja di proyek tersebut yang ditemui awak media mengatakan bahwa plank proyek sudah lama tidak terpasang.

” Sudah dua Minggu proyek ini pak, plang nya blom siap, nanti lah saya telepon orang kantor,”tandasnya. (Tim)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.