Sidikalang, Dairi, TransNusantara.co.id.–Jalan umum yang merupakan jalan nasional yang menghubungkan Kota Sidikalang – Kota Medan, di sekitaran kilometer 7, Desa Sitinjau II, Panji Bako, Kecamatan Sitinjau, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara,amblas dan longsor karena tergerus air, pada Rabu, ( 6/1/2021 ) sore.
Jalan yang amblas meliputi hampir seluruh lebar badan jalan, dengan kedalaman lebih kurang 6 meter, dan panjang sekitar 50 meter.
Akibat dari amblasnya dan longsor pada badan jalan tersebut, transportasi terganggu, karena jalan itu tidak bisa lagi digunakan untuk lalu lintas umum, terutama bagi masyarakat yang akan menggunakan kenderaan roda-4, truk, kenderaan roda-2, dan jenis kenderaan lainnya, juga bagi warga pejalan kaki, sehingga hal ini mengganggu kegiatan ekonomi masyarakat.
Berikut informasi dan keterangan yang dapat dihimpun Trans Nusantara. co.id, dari berbagai sumber :
Bahwa, Selasa 5 Januari 2021 kemarin, jalan itu sebenarnya sudah amblas dan longsor, tapi hanya separuh badan jalan, namun masih bisa dilewati untuk lalu lintas.
Terkait hal tersebut, Kabid Humas Polda Sumatera Utara, Kombes Hadi Wahyudi, saat dihubungi awak media menjelaskan, bahwa arus lalu lintas Sidikalang – Kota Medan terputus total, akibat amblas dan longsor pada badan jalan, yang kedalamannya lebih kurang 6 meter dengan panjang kurang lebih 50 meter, pada Rabu ( 6/1/2021 ).
Hadi, lebih lanjut menjelaskan, dalam menanggulangi kerusakan jalan itu, Tim gabungan dari TNI , Polri, Dinas Balai Besar Jalan, Dinas PU Propinsi Sumut, dan Pemerintah Daerah setempat sedang berupaya untuk memperbaiki badan jalan yang rusak, dengan menurunkan alat berat.
Sementara itu Kasubbag Humas Polres Dairi, Ipda Donni Saleh mengatakan, pihak Polres Dairi, telah berupaya melakukan rekayasa lalu lintas, untuk kelancaran trnsportasi dengan melalui jalur alternatif.
Bagi kenderaan, dari Kota Medan, dialihkan melalui jalan Dusun Lae Sirambou tembus ke jalan Rimo Bunga, Kecamatan Sitinjou.
Sedangkan kenderaan dari arah Sidikalang menuju Medan dialihkan melalui jalan Dusun Hutatika tembus ke jalan KLK Kecamatan Sitinjau.
Kemudian kenderaan dari arah Aceh – Pakpak Barat menuju Medan dalihkan melalui jalan Tigalingga – Tanah Pinem dan masuk ke Desa Tiga Binanga, Karo.
Terjadinya amblas dan longsor pada badan jalan itu, menurut Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah ( BPBD ) Dairi, Sahala Tua Manik, diduga gorong-gorong yang berada dibawah badan jalan tidak mampu menampung air, sehingga badan jalan tergerus air yang mengalir sangat deras.
Kemudian dalam hal menanggulangi kerusakan jalan tersebut, Pemkab. Dairi telah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Sumatera Utara, diharapkan dalam waktu dekat bisa dibangun jembatan.
( PS/TransNusantara )