Tanjung Selamat, Medan, Transnusatara.co.id – Pasca hujan deras disertai angin kencang, yang terjadi di Kota Medan, beberapa hari yang lalu, mengakibatkan tiang lampu penerangan makam tumbang, akibatnya lampu mati, sehingga jika malam hari, makam gelap dan seram.
Disamping itu, banyak juga pohon – pohon yang tumbang, dan ranting pohon yang patah di makam tersebut.
“Kebutuhan akan penerangan dalam makam dirasa sangat perlu, mengingat saat malam hari, lingkungan makam gelap gulita dan seram,” ujar seorang peziarah, kepada Transnusantara.co.id, Minggu (4/7/2021).
Salah satu warga yang tidak mau namanya dimuat, yang berdomisili di sekitar makam mengatakan, “tidak hanya lampu penerangan makam yang dibutuhkan, tapi sudah saatnya Pemko Medan membangun pagar/tembok makam yang menghadap ke Jalan Flamboyan Raya, Kelurahan Tanjung Selamat, Kecamatan Medan Tuntungan,” ujarnya.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa pagar/tembok makam di sebelah jalan raya itu, sangat perlu dan sudah saatnya untuk dibangun, agar makam terlihat rapi dan bersih.
Pantauan Transnusantara.co.id, pasca hujan deras disertai angin kencang beberapa hari yang lalu, banyak pohon di pinggir Jalan Flamboyan Raya yang tumbang dan ranting pohon yang patah. Selain itu, pohon serta tiang lampu penerangan makam yang berada di area makam terlihat tumbang.
Diduga Dinas Pertamanan Pemko Medan, tidak sampai mendata ke wilayah Kelurahan Tanjung Selamat, Medan Tuntungan, terkait adanya kerusakan aset atau pohon-pohon yang sudah tua, pasca hujan deras dan angin kencang, yang melanda Kota Medan, terbukti hingga saat ini tiang lampu penerangan makam belum diperbaiki.
Terkait hal ini, media Transnusantara.co.id, belum sempat melakukan konfirmasi terhadap instansi terkait.
Diharapkan kepada Pemko Medan, agar segera memerintahkan instansi yang membidangi masalah ini, agar segera memperbaiki tiang lampu penerangan makam tersebut, dan merapikan pohon yang tumbang di area makam. Agar terlihat rapi dan bersih, serta membangun pagar/tembok makam yang menghadap jalan raya.
(TN/Mursal Fiqri Tanjung)
