Tuanku Tambusai “Harimau Paderi Dari Rokan” Ulama Mandailing Abad 19 Pahlawan Nasional RI.

 

Transnusantara.co.id,
Madina,
Ulama Mandailing Yang Diangkat Oleh Pemerintah Pusat Republik Indonesia Sebagai Pahlawan Nasional Pada Tahun 1995 Karena Berjuang Melawan Penjajahan di Provinsi RIAU, Sumut dan Sumbar, Haji Muhammad Saleh/ Hamonangan Harahap Atau Lebih di Kenal Tuanku Tambusai Lahir Tahun 1784 di Sidalu – Dalu Rokan Hulu Provinsi Riau, Tuan Tambusai Pergi Belajar ke Bonjol dan Rao Sumatera Barat di Sana Banyak Belajar Dengan Ulama – Ulama Paderi Hingga Beliau Mendapat Gelar Fakih, Dia Sempat Pergi Belajar Ke Mekkah Arab Saudi.

Ajarannya Begitu Memikat Pada Dirinya Sehingga Dapat di Sebar Luaskan Untuk Masyaratnya Sehingga Tuanku Tambusai Mempunyai Banyak Pengikut, Semangat Sangat Tinggi Untuk Melakukan Perlawan Kepada Belanda dan Pemurnian Islam di Wilayah Mandailing Sekitar, Dalam Kurun Waktu 15 Tahun Tuanku Tambusai Cukup Merepotkan Pasukan Belanda Sehijgga Sering Meminta Bantuan ke Batavia, Berkat Kecerdikannya Benteng Belanda Fort Amerogen Dapat di Hancurkan, Bonjol Yang Telah Jatuh ke Tangan Belanda Dapat di Rebut Kembali Walaupun Tidak Bertahan Lama.

Oleh Penjajah Belanda Ia digelari “De Padrische Tjiger Van Rokan” ( Harimau Paderi Dari Rokan ) Karena Amat Sulit di Kalahkan, Tidak Pernah Menyerah dan Tidak Mau Berdamai Dengan Kolonial Belanda, Pada Tanggal 28 Desember Tahun 1838 Benteng Dalu – Dalu Jatuh ke Tangan Penjajah Belanda, Tuanku Tambusai Berhasil Lolos Dari Pintu Rahasia Dari Kepungan Belanda dan Sekutu – sekutunya, Beliau Mengungsi Ke Seremban Negeri Sembilan, Menetap Sampai Akhir Hayatnya 1882 dan di Makamkan di Malaysia, Tahun 1995 Pemerintah RI Menggangkat Muhammad Saleh Harahap/ Tuanku Tambusai Menjadi Pahlawan Nasional, Sekilas Biografy Tuanku Tambusai Mohon Maaf Jika Ada Kekurangan dan Kesalahan.

#PahlawankuInspirasiku
#BanggaJadiHalakMandailing!
#UlangLojaMambaenNadenggan!!
#GiatkanLiterasiSelamatkanGenerasi
#Salam_Literasi_Ikatan_Pemuda_Mandailing!

Dikutip dari berbagai sumber.
Oleh : Sulaiman Hasibuan ( Jurnalis Madina ).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *