Penulis : Nopel Harahap Kabiro Batu Bara.
Transnusantara.co.id, Batu Bara–Bagaimana perahu bisa mengharungi samudera yang penuh gelombang pasang,halilintar, yang selalu menggelegar, petir bersahut badai,sangat ditentukan oleh keahlian,kejelian, kesabaran,dan kemahiran sang nahkoda perahu.
Adalah Mayjen Purn. HASYM,S.sos nahkoda perahu besar yang bernama, Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Sumut, Organisasi yang pembentukan digagasi oleh para Veteran pejuang kemerdekaan RI,dan pembentukannya, dibentuk oleh Pemerintah melalui surat Keputusan Presiden (Kepres) nomor, 50 tahun 1984.
Pia lembut yang simpatik dan kharismatik itu, memegang amanah memimpin organisasi penerus perjuangan sejak tahun 2019 sampai saat ini,terus berbenah jalankan Organisasi sesuai Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga (AD/ART),latar belakang militer sebagai Perwira tinggi yang pernah aktif di lembaga pertahanan nasional (Lemhannas) RI itu,menjadi dasar dan diyakini oleh semua pihak bahwa kesuksesan sebuah perjalanan Badan Pembudayaan Kejuangan 45 Provinsi Sumatera Utara ada ditangan pria yang asli putra kelahiran kota Medan ini.
Perkembangan kearah perubahan terutama systim management yang diterapkan ternyata mampu menggerakkan Dhc.Dhc Kabupaten / kota tumbuh, subur dan berkembang sesuai semboyan organisasi Than hana dharma mangrwa ( tiada pengabdian yang mendua), berbagai kegiatan-kegiatan telah dan akan dilaksanakan menyahuti tuntutan organisasi, evaluasi kegiatan dirangkum dalam agenda Rapat Kerja Daerah (Rakerda) dan forum group discusi (FGD) yang dilaksanakan setiap tahunnya di Medan selama beliau menjabat sebagai Ketua umum (Ketum) Dhd.45, Propvinsi Sumatera Utara.Hal ini tentu menjadi satu motivasi bagi Dhc.Dhc.45 Kab/kotayang ada diwilayah propinsi Sumut.
Apa yang sudah dilaksanakan dan perencanaan pelaksanaan kegiatan saat ini dengan konsep pemikiran seorang Hasym adalah satu bukti nyata, rasa tanggung jawab moral yang besar dari seorang penerus perjuangan untuk terpanggil membesarkan dan memajukan badan berkelas ini.
Ibarat kata pepatah orang- orang tempoe doeloe, Jangan mengutuk Hujan yang sering turun membasahi bumi, tetapi tetaplah bersyukur karena kehadiran hujan sangat bermanfaat bagi hidup dan kehidupan orang banyak,sukses DHD.45 Sumut.(*)