Penulis,
Nopel Harahap
Ka. Biro Batu Bara
Transnusantara.co.id,
Batu Bara,
Mariyam S.Pd, SD, M.Si, ditetapkan sebagai pejabat Kepala Desa Perkebunan Sei Bejangkar, Kecamatan Sei Balai, Kabupaten Batu Bara, sejak bulan Juni 2022. Beliau adalah sosok wanita yang ramah tamah, pandai
bergaul, rendah hati dan santun,kesan inilah yang terpancar dalam diri dan tampilan seorang
Mariyam, Kepala UPT
SD.Negeri 10 Bangun sari Kecamatan Datuk Tanah Datar, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara.
Propesinya, diawali sebagai guru honor, di salah satu SMA/SMK di Meranti Asahan dan di Sei Bejangkar, dan Sei Balai.
Dalam menjalankan aktivitasnya saat itu, beliau mengendarai sepeda setiap harinya, mencapai puluhan kilo meter, untuk mengabdi sebagai seorang Guru yang gajinya saat itu pas-pasan, dan penuh dalam kesulitan. Semangat juangnya yang tinggi, gigih, ulet, tekun, dan tidak mengenal lelah.
Masa-masa sulit yang di laluinya selama
bertahun tahun dengan suka dan duka serta kesabarannya yang luar biasa itu berbuah manis, ketika Pemerintah Kabupaten Asahan menetapkan dirinya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS),Guru SD melalui ujian CPNS di Kabupaten Asahan Sumut.
Kesuksesan menjadi abdi negara itu merupakan anugerah terbesar dalam proses perjalanan karier nya yang sarat dengan
liku-liku duka.
Hal ini di ungkapkan
Dra.Mariyam, S.Pd,SD, M.Si, kepada media
Transnusantara, saat berbincang- bincang khusus, di kantornya
UPT SD.Negeri 10
Bangun Sari Datuk Tanah Datar, Sabtu ( 11/07/2022 ).
Lebih lanjut Mariyam
menjelaskan posisi jabatan yang dia emban sebagai pejabat , diraihnya tidak seperti membalikkan telapak tangan, tetapi dengan perjuangan yang sangat fuul dengan pengorbanan yang sangat panjang dan menyedihkan, jelas Wanita yang bersuamikan Drs.Abdi Wijaya Tokoh Pendidikan
Kabupaten Asahan, dan senior Organisasi di DPD Puja Kesuma Kabupaten Batu Bara ini, dengan terisak isak, dan meneteskan air mata yang jatuh deras di pipinya, mengingat masa masa lalunya yang penuh kesulitan.
Masih kata Mariyam,
Motivasi yang tiada henti dari sang suami turut membangkitkan semangatnya dalam berjuang mengarungi derasnya ombak hidup dan kehidupan ini. Sang suami orang pertama yang selalu menjadi setitik air, ketika saya kehausan berjalan di Padang pasir yang tandus, dan suami pula yang selalu menjadi rem, di saat saya melaju kencang dalam perjalanan kehidupan, ujar wanita Putri bungsu dari seorang karyawan perusahaan Perkebunan PTP.Nusantara IV
milik BUMN itu.
Gaya kepemimpinan
Mariyam yang disiplin
tegas, lugas dan keras ini bukan di buat buat
atau semacam pencitraan saja, tetapi memang begitulah typikal saya, karena sejak dulu di tempah biasa menghadapi kesusahan dan penderitaan, makanya saya ingin semua anggota anggota saya dalam bekerja harus disiplin, serius dan bertanggung jawab, kepada pekerjaan yang telah di amanahkan kepadanya.
“Saya paling tidak suka melihat anggota kerja pemalas,Lelet dan tidak tau kerja dan tidak disiplin, karena bekerja itu adalah sebuah ibadah, yang kelak akan di pertanggung jawabkan di hadapan sang maha Pencipta Allah SWT, tegas wanita yang pandai bernyanyi dan memiliki suara yang merdu ini.
Sejak di tetapkannya sebagai PNS, karier Mariyam perlahan tapi pasti terus naik dan bersinar bagai bulan purnama, memulai sebagai kepala sekolah SD. Negeri di UPT SD.Negeri 10
Bangun sari Datuk Tanah Datar, Batu Bara,
dan di daulat menjadi
Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia
(PGRI) Kacamatan Datuk tanah datar
Kabupaten Batu Bara,
Wadah berhimpunnya seluruh guru guru negeri dan swasta,
serta sekertaris K3S
kelompok kerja kepala- kepala sekolah
Datuk tanah datar.
Beliau juga aktif di organisasi dan menjadi bendahara Gerakan Pramuka Kwaran Datuk tanah datar, dan wakil Sekertaris 3 DHC.45
Kabupaten Batu Bara,
yang Ketua nya adalah Ir.H.Zahir, MAP
(Bupati Batu Bara).
Sebelum mengakhiri bincang bincang, Mariyam menyampaikan satu pesan moral yaitu,
kau tanam yang baik- baik, pasti yang baik-baik pula yang datang dalam hidup, dan kehidupanmu.
Apabila kau tanam yang buruk- buruk,pasti yang buruk-buruk pula
yang datang dam hidup dan kehidupan mu.
Beliau mengutip pesan dari tokoh pejuang besar Islam saudara sewalinya Rasulullah Muhamad Saw, yaitu Ali Bin Abi Thalib,tetap semangat berjalan, berjuang walau di depan kita beribu tantangan dan cobaan, jangan pernah menyerah satu langkah, sepanjang niat kita Lurus selama itu pula Allah SWT akan meridhoi dan memberkahi perjalanan hidup kita, tegas wanita yang sudah bergelar Master (S2) ini, dengan senyum penuh kekeluargaan.(*)