ASMINAH, S.Pd : JANGAN MATI MATIAN MENGEJAR SESUATU YANG TIDAK DIBAWA MATI

Opini515 views
515 views

 

Penulis,Nopel Harahap

Kabiro Batu Bara

TransNusantara.co.id-

Batu Bara,

Hal itulah,yang sering disampaikan kedua Almarhum orang tua saya yang juga Veteran pejuang kemerdekaan RI itu,telah melahirkan, mengasuh, mendidik dan membesarkan saya.Nasehat itu adalah warisan yang tetap terus tertanam dihati saya sampai saat ini,

Hidup itu adalah persinggahan dan apa apa yang kita miliki adalah titipan,begitulah orang tua saya selalu ingatkan kepada diri saya.

Hal ini disampaikan Asminah, S.Pd Ka.Upt SD. negeri 17 blok 3  Desa Sei muka Kecamatan DatukTanah datar Batu Bara,Sabtu, ( 04/03/2023 ) di RM.SempurnaIndrapura, saat makan siang bersama awak Transnusantara.

Lebih lanjut Asminah mengatakan bahwa,Ayahnya adalah seorang karyawan biasa di perkebunan Petatal, saat ini bernama Pt.Buana sawit indah (BSI) Datuk tanah datar, Kab.Batu Bara,milik konglomerat Malaysia, Singapore,Walau karyawan biasa Ayah berhasil mengantarkan kedua anaknya, saya dan Abang kandung saya,menjadi abdi negara Pegawai negeri sipil (PNS), sekarang ASN,kenyataan yang jarang jarang terjadi pada saat itu.

 

 

Kegigihan dan semangat kedua orang tua saya, mengantarkan putra putrinya (anaknya),kemasa depan. Memotivasi diri saya menyikapi, menjalani prosesi hidup dan kehidupan ini dengan semangat,tabah,sabar dan berjiwa besar.

Jalani aja kehidupan ini seperti air yang terus mengalir, ujar Ketua bidang sosbud Badan Pembudayaan Kejuangan 45,Organisasi yang dibentuk Pemerintah melalui Kepres nomor 50 tahun 1984.

Ayah dan.ibu telah mengajarkan mengarahkan untuk selalu berbuat baik kepada siapa saja, jangan suka menyakiti hati orang, menzolimin orang, sekeras apapun kehidupan yang kau hadapi harus sabar dan iklas,jangan pernah kau berburuk sangka (suuzhon) kepada orang lain.

Tetaplah berbaik sangka kepada siapa saja, buang rasa sirik, iri, dengki cemburu sosial,bersihkan hati mu, begitulah nasehat orang tua saya,ujar Asminah.

 

 

Jangan karena suatu ambisi untuk meraih sesuatu kita melah melanggar rambu rambu yang  ada dalam kehidupan, artinya, ketika kita  melangkah jangan ada yang terpijak atau sengaja dipijak,ketika kita melaju kencang jangan ada yang tertendang, niat yang tulus itu ya harus mulus,semua ada masanya.

Ada  siang, ada malam,ada kemarau ada hujan,ada pasang, ada surut,ada kuat ada lemah,ada kehidupan ada kematian,ada pertemuan ada perpisahan. Kalau kita selalu ingat kata kata itu tentu kita tidak perlu ambisius mengejar sesuatu mati matian yang tidak dibawa mati. Biasa biasa saja rezeki itu sudah ada yang mengatur,kita hanya berupaya berusaha dan bekerja sesuai dengan tupoksi.

Saya selalu bersyukur dengan apa yang telah saya nikmati dan miliki saat ini,perjalanan karier saya yang diberi kemudahan oleh Allah. Setahun setelah tamat dari PGAN (pendidikan guru agama negeri) Medan,saya diterima menjadi pegawai negeri sipil sebagai guru agama.

Tetaplah berbuat baik, karena semua yang kita jalani akan.dimintai pertanggungjawaban oleh sang maha pencipta,bersihkan hati bersihkan pikiran adalah memjadi bekal kita kelak, pungkas wanita berdarah Sunda ini sembari menutup perbincangan.(*)

.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.