Oleh : Hukeria Harianja,SH, M.Hum
TRANS NUSANTARA.CO.ID,
MEDAN,
PENDAHULUAN
Kewirausahaan dapat mendukung kesejahteraan masyarakat, menghasilkan penghasilan yang nyata. Dalam rangka memenuhi kebutuhan hidup agar menjadi sejahtera, masyarakat yang mempunyai kemampuan dan teliti melihat potensi diri serta mampu mengidentifikasi lingkungan, dapat menemukan suatu peluang dan membuka peluang usaha bagi masyarakat. Dengan adanya peluang usaha tersebut, diharapkan dapat membantu pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar menjadi lebih baik sehingga mampu mengurangi tingkat urbanisasi yang tinggi.
Selain itu, dengan adanya usaha diharapkan mampu menjadi ikon atau ciri khas dari daerah tersebut.
Usaha yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan hidup diantaranya melakukan Usaha Mikro Kecil Menengah. Keberadaan dan keberlangsungan hidup Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ikut dipengaruhi juga oleh kedua faktor internal seperti motif ekonomi dan eksternal yaitu lingkungan dan habitat ekonomi yang menjadi tempat hidup seseorang atau suatu komunitas dalam melakukan kehidupan ekonominya.
Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) yang merupakan bagian terbesar dalam perekonomian nasional, merupakan indikator tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai sektor kegiatan ekonomi. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) selama ini terbukti dapat di andalkan sebagai katup pengaman dimasa krisis, melalui mekanisme penciptaan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) berarti memperkokoh bisnis perekonomian masyarakat. Hal ini akan membantu mempercepat proses pemulihan perekonomian nasional, dan sekaligus sumber dukungan nyata terhadap pemerintah daerah dalam melaksanakan otonomi pemerintah.
Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) merupakan proses yang sangat baik untuk membawa suatu bangsa menuju kemakmuran. Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dapat memperluas lapangan kerja, dan memanfaatkan potensi sumber daya alam maupun sumber daya manusia sehingga akan meningkatkan pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Perkembangan Usaha Mikro Kecil dan menengah (UMKM) juga diperkirakan lebih baik karena makin terbentuknya kesempatan berusaha serta adanya konsolidasi di kalangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam mengatasi keterbatasan akses permodalan dengan cara sharing sesama pengusaha dengan pola bagi hasil.
Berdasarkan data Dinas Kementerian Koperasi Indonesia bahwa perkembangan UMKM di Indonesia menunjukkan bahwa jumlah UMKM sebanyak 50 juta unit UMKM di seluruh Indonesia, sedangkan di wilayah Sumatera Utara sebanyak 2.857.124 unit sedangkan untuk wilayah Kabupaten Serdang Bedagai sebanyak 23.591 unit dan untuk wilayah Kecamatan Perbaungan 120 unit.(Kemenkop, 2019)
Berdasarkan data nasional pada tahun 2018 sekitar 3,79 juta pelaku UMKM di Indonesia telah memanfaatkan teknologi digital atau bisnis e-commerce sementara perkembangan UMKM di Sumatera Utara secara umum terjadi peningkatan, oleh karena itu peran semua stack holder dalam memajukan UMKM sangat penting termasuk Kominfo dalam upaya memfasilitasi UMKM melalui teknologi dan komunikasi sehingga UMKM memperoleh informasi yang tepat guna baik dalam memenuhi kebutuhan usahanya maupun dalam memasarkannya.
PERMASALAHAN
Indonesia memiliki visi menjadi negara digital ekonomi terbesar pada tahun 2020. Oleh karena itu, Indonesia sangat mendukung kerjasama ASEAN-AS di bidang teknologi informatika, khususnya pemanfaatan ekonomi digital untuk umum. Presiden Jokowi memandang perlunya kerjasama ASEAN-AS untuk memastikan adanya dukungan yang berkelanjutan bagi pengembangan dan ketahanan UMKM, khususnya dalam hal akses pasar dan alih pengetahuan dari perusahaan besar kepada UMKM.
Teknologi dan ekonomi digital adalah keniscayaan di era digitalisasi. Setiap pemerintah harus memastikan bahwa era ini membawa manfaat bagi rakyat, khususnya UMKM. UMKM harus mendapat akses terhadap teknologi dan ekonomi digital
Di Indonesia sendiri, UMKM memiliki daya tahan tinggi yg mampu menopang perekonomian negara, bahkan saat terjadi krisis global. Namun, lanjut Presiden, UMKM kerap menghadapi tantangan, terutama dalam hal peningkatan kapasitas, akses modal dan pendanaan alternatif, akses teknologi, akses pasar global, serta integrasi mata rantai regional dan global. Indonesia memiliki potensi yang besar di bidang ekonomi digital. Pada tahun 2014, tercatat transaksi e-commerce Indonesia mencapai USD 12 Miliar. Ini berarti Indonesia mengalami peningkatan yang signifikan dari tahun 2013 yang berada pada posisi USD 8 Miliar. Pada 2016 diprediksi mencapai USD 24.6 Miliar. (Jokowi, 2020)
Potensi tersebut disebabkan karena Indonesia memiliki aset untuk mendongkrak industri digital. Aset tersebut meliputi jumlah kelas menengah yang terus meningkat, akses yang lebih besar terhadap teknologi, termasuk smartphones serta populasi pemuda yang sangat progresif.
Terbukti dengan adanya ratusan start-up tumbuh dalam beberapa tahun terakhir dan terus berkembang. (Ari, 2020)
Yang menjadi permasalahan bahwa bagaimana pendekatan strategi yang dilakukan Kominfo dalam mendukung degitalisasi UMKM di Indonesia dalam mensejahterakan perekonomian masyarakat.
PEMBAHASAN
Sektor UMKM salah Satu Pendorong Ekonomi
Salah satu karakteristik utama ekonomi Indonesia adalah besarnya peran usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang dijalankan oleh masyarakat dengan pangsa mencapai lebih dari 99% dari total keseluruhan jumlah unit usaha di Indonesia. Selain itu, UMKM juga memberikan kontribusi 97% penyerapan tenaga kerja, 60% terhadap PDB nasional, serta penyumbang 58% dari total investasi, dan 14% dari total ekspor. Oleh karena itu, di tengah pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid 19), sektor UMKM, khususnya usaha mikro dan kecil (UMK) jadi salah satu pendorong utama pemulihan ekonomi nasional.
“Dalam kondisi krisis seperti saat ini, sektor keuangan tidak dapat menjadi akselerator pemulihan ekonomi karena korporasi mengurangi aktivitas produksi dan investasi, maka sektor UMK-lah yang menjadi salah satu pendorong utama. (Amin, 2020). Penguatan tersebut dapat dilakukan antara lain dengan memfasilitasi pelaku UMK agar dapat melanjutkan produksi serta memperluas pangsa pasar dan memasarkan produknya secara efisien. Selain itu, mendorong pemanfaatan teknologi digital untuk UMK.
Karena, saat ini beberapa market place telah memfasilitasi para pelaku UMK tersebut agar dapat menjual produknya secara online. “Hasil survei Bank Dunia menunjukkan bahwa kegiatan ekonomi yang memanfaatkan teknologi digital ini, atau melakukan aktivitas pemasaran secara online, mengalami penurunan lebih kecil dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukan pemasaran secara online.
Pendekatan Strategi Kominfo Dukung Digitalisasi UMKM
Guna mempermudah sekaligus memperlancar aktivitas dan transaksi Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dan Ultra Mikro (UMi) dalam ekosistem digital, Kementerian Komunikasi dan Informatika menerapkan tiga pendekatan strategis, :
Pembangunan infrastruktur telekomunikasi nasional, stimulus pelatihan digital, serta sosialisasi literasi dan komunikasi publik. Pembangunan infrrastruktur yang dikenal dengan middle mile dan the last mile sampai di tempat pemukiman masyarakat.
Mengupayakan stimulus berupa pelatihan-pelatihan ataupun pendampingan-pendampingan untuk mendukung peralihan UMKM Ultra Mikro konvensional ke digital.
Ketiga untuk kepentingan mendorong peningkatan kapasitas dan peran UMKM Ultra Mikro di dalam ekonomi nasional. (Plate. 2020)
Upaya pertama melalui pembangunan infrastruktur telekomunikasi dilakukan dalam rangka meningkatkan dan memanfaatkan teknologi di berbagai kegiatan ekonomi masyarakat dan UMKM. Di samping membangun jaringan tulang kita harus menyelesaikan middle mile dan the last mile. Pemerintah terus membangun dan mendorong optimalisasi pemanfaatan infrastruktur telekomunikasi nasional yang lebih berkualitas dan merata.
Menurut Menteri Kominfo, saat ini secara coverage administrative terdapat lebih dari 83.000 desa dan kelurahan di seluruh tanah air dan baru 70.760 desa dan kelurahan yang sudah tersedia fasilitas jaringan sinyal 4G. Menteri Johnny mengakui masih tersisa 12.548 desa dan kelurahan yang perlu dihadirkan sinyal 4G, baik di wilayah komersial non 3T maupun di wilayah 3T. Jumlahnya juga cukup signifikan, yakni 9.113 desa dan kelurahan yang harus dibangun infrastruktur TIK yang memadai agar sinyal 4G hadir di lingkungan rumah-rumah, kampung-kampung, puskesmas, desa, kantor-kantor desa, dilayani dengan sinyal 4G.
Selain itu Kementerian Kominfo juga menyelesaikan upgrading pembangunan infrastruktur sebanyak 1.209 BTS di tahun 2020, 4.200 BTS di tahun 2021 dan 3.704 BTS di Tahun 2022. “Pada saat itu, seluruh desa dan kelurahan mudah-mudahan sudah tersedia sinyal 4G,. Saat in Kominfo juga melakukan produksi pembangunan satelit multifungsi High Throughput Satelite (HTS) yang akan diletakkan di orbit pada tahun 2023 nanti.
Selain hal di atas, BLU (Badan Aksesibilitas Komunikasi dan Informasi) telah menyediakan 7.634 titik akses internet gratis untuk membantu UMKM Ultra mikro, pelayanan Puskesmas dan pemerintah desa yang lebih baik bagi masyarakat di wilayah 3T Indonesia. Hal itu akan dilakukan dengan memanfaatkan 9 satelit yang terdiri dari 5 satelit nasional dan 4 satelit asing dan nanti akan dilengkapi dengan satelit besar pada tahun 2023.
Ketiga hal di atas maka penjelasan Kementerian Kominfo memaparkan antara lain :
Stimulus
Kementerian Kominfo menyediakan bantuan stimulus untuk memicu jalannya roda perekonomian Indonesia. Langkah itu menurut Menteri Kominfo adalah melakukan akselerasi transformasi digital nasional. pemerintah terus berusaha mendorong pertumbuhan UMKM Ultra Mikro agar mampu menghadapi tantangan di saat pandemi Covid-19 ini melalui Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (Gernas BBI) sebagai titik penting kebangkitan UMKM dan Ultra Mikro Indonesia dengan mendorong agar ikut serta dalam arus besar transformasi digital Indonesia, transformasi UMKM dan Ultra Mikro saat adaptasi kebiasaan baru melalui berbagai paket stimulus dan fasilitas yang diberikan kepada UMKM dan Ultra Mikro Indonesia. Anggaran program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) kita sebesar 695 triliun lebih, sebagian atau termasuk di dalamnya sebesar 123,47 triliun dialokasikan untuk UMKM Ultra Mikro Indonesia. Kominfo memfasilitasi penyesuaian peralihan aktivitas bisnis UMKM Ultra Mikro ke ruang digital atau digital space yang dikenal dengan sebutan digital on boarding.
Peningkatan Kecakapan Digital
Dalam peningkatan kecakapan digital masyarakat, Menteri Kominfo menyebutkan Kementerian Kominfo meluncurkan tiga program yang meliputi Program Kewirausahaan Digital dalam Digital Talent Scholarship, Scaling-up UMKM Ultra Mikro Petani dan Nelayan Digital. Tujuannya untuk pengembangan, pendampingan demi peningkatan gerakan UMKM jual online yang akan semakin intensif dan semakin ditingkatkan seiring dengan hadirnya Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia, program pelatihan bahasa Inggris dan pemasaran digital untuk UMKM Ultra mikro dan pegiat desa wisata di berbagai destinasi wisata super prioritas dengan target 2.000 peserta dalam masa pelatihan selama 7 bulan.
Guna meningkatkan kesadaran konsumen Indonesia untuk mendukung UMKM dan Ultra Mikro, Kementerian kominfo berkolaborasi dengan Kementerian Koperasi dan UKM, Kementerian Perdagangan, Kementerian Parekraf dan Kementerian Perindustrian melakukan komunikasi publik Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia melalui dialog interaktif di berbagai televisi nasional., melalui kampanye di media sosial, webinar series yang menghadirkan kaum muda dan pelaku UMKM Ultra Mikro seperti seminar online kita hari ini, edukasi terkait dengan UMKM digital melalui 108 lembaga komunitas jejaring gerakan nasional literasi digital yang dikenal dengan Siberkreasi,.
Kolaborasi
Guna mensukseskan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia sekaligus membangkitkan kembali perekonomian nasional dari tekanan dampak Covid-19, Menteri Kominfo menyatakan kolaborasi antara kementerian dan lembaga, pelaku UMKM Ultra Mikro, marketplace, e-Commerce, masyarakat tentunya memiliki peran yang sangat signifikan. Dengan demikian, semangat untuk mengutamakan produk-produk hasil karya anak bangsa di dalam negeri sebagai wujud konkret rasa cinta terhadap bangsa dan kontribusi aktif terhadap perekonomian nasional perlu terus dijaga dan dikembangkan seluas-luasnya. (Plate, 2020).
Selain hal di atas sejalan dengan langkah pemerintah telah melakukan langkah strategis dalam meningkatkan prekonomian masyarakat khususnya dan Indonesia pada umumnya. Dalam hal ini Pemerintah memberikan tiga kado kepada pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah dalam peringatan ulang tahun ke-75 Kemerdekaan Republik Indonesia. “Kado” itu berupa Pasar Digital (PaDi) UMKM dari Kementerian Badan Usaha Milik Negara; Bela Pengadaan dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah; dan Laman UKM dari Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah. Ketiga kado itu ditargetkan dapat kembali membangkitkan pelaku UMKM agar dapat bangkit dari dampak pandemi Covid-19 dengan memanfaatkan platform digital
KESIMPULAN
UMKM memiliki peran strategis dalam mempertahankan dan mengembangkan perekonomian rakyat Indonesia
Kominfo berperan penting dalam mendorong digitalisasi UMKM sebagai langkah strategis dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.
Pemerintah melakukan prioritas membantu UMKM dalam upaya pemulihan perekonomian Indonesia.
KEPUSTAKAAN
Ari Dwipayana, 2020, UMKM Harus Dapat Akses Teknologi dan Ekonomi Digital, Tim Ahli Kementerian Kominfo.
Jokowi, 2020, Presiden dalam Sesi II Reatreat I ASEAN-US Summit di Interactive Gallery, Sunnylands Center & Gardens, California, AS, Senin (15/02/2016).
Kementerian Koperasi, 2019, Perkembangan UMKM di Indonesia, Kementerian Koperasi dan UMKM Sumatera Utara
Ma’ruf Amin, 2020, Sektor UMKM Salah Satu Pendorong Utama Ekonomi Nasional, Sambutan pada Webinar Series Indonesia Islamic Festival (IIFEST) 2020 melalui konferensi video di Kediaman Resmi Wapres, Jl. Diponegoro No. 2, Jakarta Pusat, Kamis (26/11/2020). Bisa
Johnny G. Plate, 2020, UMKM Kreatif Menghadapi Peluang di Era Adaptasi Kebiasaan Baru, Jakarta : Menteri Kominfo.***