Infrastruktur Jalan Rusak Berat, Jadi Penghambat Pertumbuhan Ekonomi Warga

Daerah163 views
163 views

 

TRANSNUSANTARA.CO.ID, MADINA-

Tokoh masyarakat desa Kampung baru, Saidallah Rangkuti keluhkan rusaknya sebagian ruas jalan menuju kampung baru Kecamatan Lingga Bayu Kabupaten Mandailing Natal, dinilai jadi penghambat laju pertumbuhan ekonomi warga. Hal ini disampaikan kepada media, Jum’at ( 02/9/2022 ).

Beliau saat ini diketahui aktif sebagai Ketua perwakilan Forum Silaturrahmi Parsadaan Marga Rangkuti, Mardia, Parinduri di Kecamatan Lingga Bayu Kabupaten Mandailing Natal, yang beredar unggahan di akun YouTube.

Hal ini menarik perhatian Sekretaris FJA (Forum Jurnalis Dan Aktifis Pantai Barat) Mandailing Natal, Muhammad Sudirmin Nasution untuk melihat langsung ke lapangan terkait kondisi jalan menuju desa Kampung Baru Kecamatan Lingga Bayu tersebut.

Hasil penelusuran yang dilakukan Sekjen FJA, dan ada informasi dari masyarakat setempat ternyata masyarakat desa Kampung baru Kecamatan Lingga Bayu, Kabupaten Mandailing Natal, Provinsi Sumatera Utara belum sepenuh nya ikut mencicipi kemerdekaan walaupun sudah 77 tahun NKRI Merdeka.

 

“Hal ini terbukti dari kondisi jalan menuju desa tersebut apalagi dimusim penghujan seperti saat ini yang setiap harinya dilewati anak sekolah untuk mendapatkan pendidikan di ibu kota Kecamatan Lingga Bayu di Daerah Kelurahan Simpang Gambir, tak obahnya bagaikan kolam pancing tinggal menaburkan bibit ikan saja sudah bisa melaksanakan pancing mania,” jelas Sudirman Nasution.

Lebih lanjut kata Sekjen FJA ini “Yang paling parahnya dari hasil informasi yang dihimpun dari masyarakat setempat adanya kendaraan dari pihak perusahaan yang berlalu lalang melintasi di daerah itu yang menjadi bapak angkat dari kebun plasma yang ada di daerah tersebut. Bisa dikatakan setiap harinya berlalu lalang mengangkat hasil kebun Plasma tersebut tapi yang paling aneh nya sampai saat ini jangan kan hasil plasma yang diterima masyarakat malah abu dan hancur nya jalan lintas menuju desa tersebut yang didapatkan masyarakat tanpa ada perbaikan oleh pihak perusahaan,”ungkapnya.

Sementara itu disisi lain setelah adanya unggahan terkait kondisi jalan menuju desa Kampung Baru di akun FB Jasuti Lingga Bayu Prihatin melihat kondisi jalan ke kampung baru, adanya tanggapan dari kolom komentar yang diketahui merupakan salah satu insan pers media online.

“Semoga hal ini menjadi perhatian pemerintah, anggaran pembangun dari APBN untuk infrastruktur jalan akan terus diupayakan Pak Bupati dan saat ini Kadis PU juga berada di jakarta untuk mengurus anggaran.

Sementara itu anggaran APBD kita sangat terbatas, untuk jalan kabupaten sepanjang 1750 KM sangat sulit di kerjakan kalau hanya APBD. Tersedot 100 Milyar untuk gaji honor TKS.

Keterbatasan APBD itu sehingga mesti bertahap. Semoga Pak Bupati dan Wabup terus semangat memperjuangkan anggaran ke pusat.

Kalau 100 milyar untuk PUPR wajar khusus di bina marga saja melihat jalan adalah salah satu Prioritas utama / bahkan Wajib dianggarkan kalau Pemerintah melihat mengkaji Peningkatan ekonomi kerakyatan bila Perlu dinas dinas yang tak ada Prestasi di kurangi aja anggaranya menurut saya,” kata Ali Musa Manto Lubis menanggapi di kolom komentarnya.

(Amir Husin Hasibuan)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.