Oleh, Nopel Harahap Kabiro, Transnusantara.co.id Batu Bara.
Batubara, Transnusantara.co.id–Berdirinya Kerajaan Batu Bara tahun 1676-1680 erat kaitannya dengan, Kerajaan Alam Minang kabau Sumatera Barat dan Kerajaan Simalungun.
Wilayah Batu Bara mulanya adalah, Wilayah kekuasaan Kerajaan Simalungun dan Kesultanan Asahan dibawah komando Kesultanan Aceh.
Setelah memiliki ilmu yang cukup mumpuni kayaknya seorang putra Raja, Datuk Blambangan izin pamit kepada Ayahandanya Raja keluar istana untuk kegiatan berburu Rusa, setelah mendapat izin maka berangkatlah Datuk Blambangan beserta Serombongan pengawal dan sahabat -sahabatnya.
Perjalanan dimulai dari hari berganti hari, Minggu berganti Minggu dan berbulan bulan mereka melakukan perburuan tetapi tidak ada ditemukan rusa. Dengan semangat yang terus berkobar sang Datuk tetap melanjutkan terus perburuan.
Pada suatu hari terlihatlah seekor rusa sedang melintas, langsung Datuk bersama dengan pengawal mengejarnya tetapi rusa lebih mampu dan jeli berlari sehingga tak berhasil.
Setelah istrahat sejenak mereka terus berjalan ahirnya terlihat dari kejauhan jelas sebuah perkampungan, ketika rombongan sampai kekampung tersebut dan bertanya kepada 0rang yang dijumpai mereka.
0rang tersebut menyebutkan nama kampung ini adalah,NEGERI SIMALUNGUN, rombongan pun diantar oleh orang yang mereka jumpai itu menemui Raja Simalungun yang bernarga DAMANIK.
Setelah Datuk Blambangan memperkenalkan diri dan rombongan kepada Raja Simalungun, Raja Simalungun itu menawarkan untuk tinggal beberapa saat di Simalungun. Tawaran tersebut di setujui Datuk l merekapun tinggal di negeri itu.
Singkat kisah, Datuk Blambangan jatuh hati kepada Putri Raja yang cantik yaitu BORU DAMANIK. Setelah dilamar disetujui, Datuk pun Menikah dengan putri Raja Simalungun tersebut. Saat hamil muda, Sang Putri ingin jalan -jalan melihat keindahan laut dan menyampaikan niatnya kepada suaminya yaitu,Datuk Blambangan,nmereka pun berangkat bersama pengawal dayang- dayang dan pembantu -pembantu menuju laut disekitar Desa Kwala gunung sekarang. Putri merasa senang dan ingin membuat perkampungan, maka Datuk memerintahkan para rombongan untuk membangun tempat tinggal. Ketika pekerja menggali lobang tercangkulah batu yang mengeluarkan api, maka pekerja berteriak- teriak “Ado batu berapi- berapi.”
Maka Datuk berkata kampung ini kita namakan BATU BARA artinya batu yang membara, sekaligus mendirikan kerajaan BATU BARA.
Konon kata orang -orang tua zaman. Doeloe apabila akan terjadi bencana, batu tersebut mengeluarkan suara mirip meriam dan mengeluarkan api yang membara- bara .
(Sumber, Dato’ Buying Morna Sejarawan Batu Bara, Sejarah Batu Bara dari masa ke masa). ***