Bupati Madina Kunjungi Wilayah Pantai Barat Madina : Tokoh Masyarakat Natal Soroti Pertambangan Tanpa Izin ( PETI ) dan Minimnya Mobil Damkar

 

 

Madina, Transnusantara.co.id- Bupati Mandailing Natal, H. Saipullah Nasution didampingi Ketua PKK Madina Yupri Astuti Saipullah Nasution melakukan kunjungan kerja di wilayah Pantai Barat Mandailing Natal, bertempat di Kecamatan Natal, Kamis ( 3/4/2025 ).

 

 

Bupati H.Saipullah Nasution dalam kunjungan kerjanya melakukan kegiatan  sejumlah agenda. Semenjak menjabat Bupati, baru kali ini mengunjungi wilayah Pantai Barat Mandailing Natal.

Pada kesempatan itu, mengadakan temu ramah dengan tokoh-tokoh masyarakat, tokoh agama dan tokoh pemuda serta Forkopimcam Natal.

Forkopimcam yang hadir, Camat Natal Mulia Gading, S.E, Kapolsek Natal AKP. Maraden Pakpahan, S.H, Danramil 17 Natal Kapten MM Napitupulu, Kasatpol Airud Polres Madina AKP. Ali Akbar, Danpos AL Natal Letda J. Pakpahan, mewakili Cabjari Madina di Natal. Selain itu turut hadir  juga salah satu anggota DPRD dari dapil IV Partai Nasdem Tasmil, S.Sos,  sejumlah Kepala Desa se Kecamatan Natal Madina.

Informasi dihimpun, Selain mengunjungi Kecamatan Natal Madina,  Bupati H. Saipullah Nasution dan rombongan dijadwalkan akan mengunjungi Pemerintah Kecamatan lainnya yang berada  di wilayah Pantai Barat.

Kunjungan Bupati Mandailing Natal, H. Saipullah Nasution bersama Ketua PKK Madina, Asisten I dan sejumlah OPD ke Kecamatan Natal dipusatkan di Hotel Kurnia, Pasar I Natal, Kecamatan Natal, Kabupaten  Mandailing Natal.

Dalam pertemuan tersebut, H. Saipullah Nasution mengadakan dialog dengan sejumlah tokoh, salah satunya Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Natal, H. Abdul Basor, S.Ag.

Ketua MUI Kecamatan Natal H.Abdul Basor, S.Ag, dalam dialog menyoroti sejumlah permasalahan diantaranya, masalah Sampah. “Pak Bupati, kesempatan ini pak, saya menyampaikan tentang pentingnya pengelolaan sampah dengan baik. Saat ini di sudut – sudut Kecamatan Natal, sampah bertumpuk dan ini merupakan masalah serius untuk dicari solusinya pak,” ungkap Basor.

Selain itu, penambahan Unit Mobil Damkar serta meningkatkan  pelayanan RSUD dr. Husni Thamrin Natal, termasuk tentang kehadiran tenaga medis dalam hal ini dokter-dokter spesialis.

Kemudian, Ketua MUI Natal juga menyoriti  tentang aksi-aksi Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di hulu Sungai Batang Natal.

“Satu lagi pak Bupati, kami yang di hilir ini, sangat takut akan dampak bahaya limbah yang bercampur zat-zat kimia, merkuri maupun sejenisnya. Mungkin bahaya dampaknya tidak sekarang, namun 10 sampai 15 tahun kedepan, bagaimana nasib anak cucu kita,” ungkap H. Abdul Basor.

Ia juga mengingatkan serapan dari sungai Batang Natal tentu sedikit banyaknya akan masuk ke sumur-sumur warga, terutama desa-desa sepanjang sungai Batang Natal. Ia pun menimpali bahwa salah satu sumber air untuk aktifitas warga termasuk air sungai Batang Natal yang bermuara ke laut Natal. Tentu saja hal ini lambat laun akan merusak tatanan ekosistem sungai dan biota laut.

Menanggapi hal itu, Bupati Madina menyampaikan akan membuat terobosan mengenai permasalahan sampah.

“Mengenai sampah, kita akan buat terobosan. Dengan pengelolaan sampah yang maksimal apakah nantinya melalui daur ulang atau menjadi biodiesel dan sebagainya,” ungkap Saipullah.

Lebih lanjut, mengenai kondisi Unit Mobil Damkar dan Pelayanan di Faskes RSUD dr. Husni Thamrin Natal sudah menjadi catatan baginya bersama OPD terkait.

Sementara untuk Pertambangan Emas Ilegal (PETI), kata Saipullah dampak zat kimia yang ditimbulkan dari aktifitas tambang tidaklah harus menunggu puluhan tahun.

“Contoh, bila ibu hamil saja terkena limbah tambang yang tercampur zat kimia berbahaya atau merkuri dan sejenisnya, akan langsung berakibat cacat fisik bagi janin dan bayi yang dilahirkan berpotensi cacat,” kata Bupati.

Maka, kata Saipullah, isu yang menahun masalah PETI harus segera dituntaskan. Diantaranya dengan pemetaan wilayah tambang dan perizinan tambang rakyat. Isu ini menurutnya sudah menjadi isu nasional dan perlu dicarikan solusi bersama secara tepat dengan pengawasan ketat terhadap penggunaan zat kimia tersebut.

Dari pantauan di lokasi, kunjungan Bupati Madina didampingi Ketua PKK Kabupaten Madina, Asisten I, sejumlah pimpinan OPD diantaranya Kadis PMD, Kadis Koperasi, Kadis PUPR, Kasatpol PP dan Damkar berakhir pukul 14.30 Wib dan kemudian bertolak melanjutkan kunjungan ke desa Tabuyung, Kecamatan Muara Batang Gadis.

( AH/Transnusantara )

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan.